Kamis, 22 Desember 2011

Photography


Photography (from English: photographywhich comes from the Greek word is "Fos":Light and "Grafo": Painting / writing.) Is the process of painting / writing using light media.In general termsphotography is a process or method to produce an image or photographof an object by recording the reflected light of these objects on light sensitive mediaThe most popular tool for capturing this light is the cameraWithout lightthere is nophotograph that can be made.
Principle photography is memokuskan refraction of light with the help of a medium that is capable of burning a light catcherMedium that had been burned to the size of the right light will luminitas menghailkan shadow identical to the refraction of light entering themedium (hereinafter referred to as the lens).
To generate the appropriate light intensity to produce an imageuse the help of ameasuring instrument lightmeterAfter obtaining a measure of proper lightinga photographer can adjust the light intensity by changing the combination of ISO / ASA (ISOSpeed)diaphragm (aperture) and shutter speed (speed). The combination of ISO,Aperture & Speed ​​referred to as the exposure (exposure).
In the era of digital photography where the film is not used, then the speed of the film which was originally used evolved into Digital ISO(http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi)




Fotografi (dari bahasa Inggrisphotography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO. (http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi)

Sejarah fotografi

Kronologi perkembangan fotografi dimulai dengan:

Foto Heliografi dengan subyek pemandangan yang pertama dibuat olehJoseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826.[1]

Boulevard du Temple, foto Daguerreotypepertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839

Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861

Foto berwarna yang pertama dibuat olehLouis Ducos du Hauron pada tahun 1877.

High speed photography, Muybridge, 1878

Citra hasil pemindaian komputer digital, 1957