Jumat, 06 Januari 2012

Pencahayaan studio 1


Dasar-dasar Tehnik Pencahayaan Studio

Teknik Pencahayaan Studio 

Penerapan teknis pencahayaan di studio memiliki beberapa keterbatasan. meskipun demikian, anda harus dapat membuat lighting pada subjek foto seolah2 sumber cahaya y di pakai merupakan yang alami. Tetapi walau bagaimana pun teknis lighting yg dipakai tetap harus mengikuti teori cahaya dan pencahayaan. Pada dasarnya, pencahayaan di studio dapat memanfaatkan sinar jendela (Window Lighting) dan menggunakan cahaya buatan, saat ini yang akan di bahas adalah pencahayaan Window Lighting.
Tehnik Window lighting termasuk tehnik yg paling digemari karena lebih alami, Rembrandt van Ryn salah seorang pelukis asal Belanda adalah salah seorang yg sangat cermat memperhatikan arah datangnya cahaya dan banyak melukis dengan sudut datang cahaya sekitar 45 derajat dari belakang atau 90 derajat dari samping.
Dalam fotografi untuk menghasilkan efek cahaya rembrandt dengan memanfaatkan sinar dari jendela, untuk membatasi cahaya yg masuk digunakan tirai sebagai pemotong cahaya.

Kelebihan dan kekurangan window lighting 

Teknik pencahayaan window lighting adalah teknik pencahayaan yang praktis dan mudah di banding penggunaan lighting lainnya, namun demikian ada kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan teknik window lighting.
berikut kelebihan dari pencahayaan window lighting: 
Foto yang dihasilkan menghasilkan/menampilkan cahaya yg lebih natural 
Lokasi pemotretan dapat dilakukan dimana saja selama ruangan memiliki jendela dan matahari masih bersinar 
Pemotretan yang dilakukan di dalam ruangan memberikan rasa nyaman. Model tidak merasa terganggu dengan peralatan lampu dan cahaya lampu flash, sehingga foto terlihat dinamis dan tidak kaku. 
Peralatan yang di butuhkan relatif sedikit.

namun demikian ada beberapa kekurangan dari tehnik ini antara lain: 
Fotografer harus mengantisipasi keadaan cuaca yg berubah2, matahari yg bersinar tiba2 tertutup mendung atau tiba2 turun hujan. 
Waktu pemotretan terbatas karena tergantung kondisi cahaya matahari 
Jumlah model yang dipotret terbatas karena menghindari cahaya yg tidak merata dan detail foto yg tidak sempurna, semakin banyak jumlah model membutuhkan jendela yg cukup besar.

Ada beberapa hal yg perlu diperhatikan ketika melakukan tehnik window lighting, 
Tinggi kamera letak kamera sebaiknya setinggi mata model atau paling tinggi setinggi dahi model karena jika terlalu rendah maka lubang hidung dan hidung akan terlihat kurang mancung. Demikian juga jika kamera terlalu tinggi maka dahi akan tampak lebar dan dagu mengecil. namun pada prinsipnya posisi kamera lebih rendah ato tinggi akan menghasilkan distorsi, distorsi akan berkurang jika menggunakan lensa dengan panjang focal 80-135mm. 
Pengukuran Cahaya untuk menghindari bagian2 yang under dan over exposure, pengukuran cahaya dilakukan pada bagian yang terkena cahaya, terutama bagian wajah model, ada baiknya metering pencahayaan dinaikan 1/3 sampai 1/2 stop dari pengukuran cahaya sebenarnya agar ekposure yang di inginkan bisa diperoleh, namun hal ini tidak menjadi patokan tergantung ISO yg digunakan. 
Arah Cahaya Cahaya matahari yang datang dari Utara (northlight) merupakan cahaya yg paling tepat untuk tehnik ini dibandingkan cahaya yg datang dari arah lain. Cahaya yg datang dari arah ini menghasilkan efek pencahayaan yg konsisten, soft, dan dapat digunakan sepanjang hari. 
Posisi Model dan Background Jauh dekatnya objek dengan jendela dapat mempengaruhi tampilan pada background. jika model lebih dekat dengan jendela maka akan dihasilkan bayangan pada wajah yg lembut dengan background yang terlihat gelap, jika model jauh dari jendela maka efek pada model akan terlihat lebih keras dengan background yg terlihat terang. Disini pengaturan pose model harus diperhatikan untuk bisa menonjolkan karakter dari model tersebut.

Pencahayaan dengan menggunakan Peralatan Studio 

Sebelumnya telah dibahas tehnik pencahayaan dengan menggunakan pencahayaan alami yaitu sinar matahari, saat ini yang akan di bahas adalah pencahayaan dengan cahaya buatan yaitu dengan menggunakan lampu studio. Dasar dari dari pencahayaan studio sbenarnya mengacu pada sifat cahaya matahari, yaitu arah cahaya yang ditimbulkan harus searah sehingga bayangan yang timbul hanya satu, seperti sifat cahaya dari matahari. 

1. Pencahayaan dengan menggunakan satu sumber cahaya. 

Seorang fotografer hendaknya tidak terkendala oleh keterbatasan alat untuk berkreasi, Seorang fotografer sebaiknya memiliki konsep sebelum memulai pemotretan di studio agar ia dapat memanfaatkan satu sumber cahaya. Pengetahuannya mengenai cahaya dan karakteristiknya dari sumber cahaya yang digunakan sangat penting dalam membantu fotografer dalam menghasilkan karya yang di inginkan. Metode penggunaan satu sumber cahaya umumnya digunakan untuk membuat foto portrait dengan maksud untuk menampilkan karakter atau profil yang baik. 

Pemanfaatan satu sumber cahaya secara maksimal dapat dilakukan dengan menggunakan aksesori yang terdapat di sekitar, seperti kertas kalkir atau dengan mengubah posisi sumber cahaya terhadap terhadap objek, Dibutuhkan kecermatan untuk menentukan posisi pencahayaan terbaik yang dapat menampilkan objek secara tepat dan menarik. 

a. Paramount/Hollywood/Butterfly 

Pencahayaan jenis ini sering dipakai di Hollywood pada era tahun 1940-1950an, efek yang ditimbulkan oleh tehnik ini adalah bayangan yang mengikuti garis bawah lubang hidung dan jika diamati akan memiliki bentuk seperti bentuk kupu-kupu. 

Tehnik pencahayaan untuk mendapatkan bayangan tadi diambil dengan menggunakan lampu yang di arahkan tepat di depan model pada posisi yang lebih tinggi. Efek ini akan terlihat jelas pada sesorang yang memiliki struktur wajah yang bagus atau sempurna, Umumnya pemotretan jenis Fashion/Beauty lebih cocok dengan pencahayaan jenis ini. 



b. Loop 

Efek yang didapat dari teknik pencahayaan ini adalah timbul bayangan di salah satu sisi samping lubang hidung. Bisa berada di sisi sebelah kiri atau sisi sebelah kanan sesuai dengan letak lampu yang di arahkan ke model. Pencahayaan ini mudah diunakan untuk pemotretan keluarga besar atau perorangan. 



c. Rembrandt 

Seperti pada pembahasan pencahayaan Rembrandt dengan Window Lighting, selanjutnya ide ini diikuti oleh para fotografer dengan meletakan posisi lampu agak tinggi dari objeknya ( dapat disebelah kiri atau kanan objek). Efek yang didapat adalah bayangan segitiga yang terdapat pada bagian wajah mata disalah satu sisi wajah. Pencahayaan ini biasanya digunakan fotografer yang ingin menampilkan sebuah potret yang menonjolkan nilai artistik. 



d. Split 

Tehnik ini menonjolkan sebuah foto yang lebih tertuju pada nilai artistiknya. Efek yang dihasilkan berupa bayangan pada wajah yang terlihat setengah gelap dan setengah terang. Posisi lampu diarahkan tepat disamping kiri atau kanan dan searah dengan model. Biasanya kesempurnaan Split ini akan terlihat pada karakter wajah yang memiliki kulit putih dan struktur hidung yang bagus.

Tidak ada komentar: